Random Posts

Tuesday, January 19, 2016

INDAH untuk INDAH

Keindahan telah diciptakan untukmu duhai pemilik hati nan indah...

Bukan ketidak-indahan!

Ketidak-indahan tak pantas untukmu,
ia tak kan mampu membahagiakanmu.
Walau berbagai upaya untuk menarik perhatian matamu...yang dibuat dan dipaksakan indah...
agar dilihat mata indah mu saja...
mencuri perhatian mata indah mu saja...
apapun itu...bila tidak membuat mata ini Tunduk, Takjub atau menangis rindu padaNYA...maka ia hanyalah buih-buih kesia-sia-an belaka.

Bulan, bintang, langit, awan, gunung, lembah, sungai, laut, bunga-bunga, warna-warna, bentuk dan wajah dan seluruh CiptaanNYA yang dapat dilihat...
membutuhkan mata untuk dikatakan...disebut...dipuji...indah.

Sebesar dan seluas-luasnya keindahan alam semesta ini diciptakan untuk dilihat mata dari setiap jiwa yang hidup...dihidupkan didalamnya...
sesuai waktunya, momennya, bagiannya...ketentuan/qadarNYA.

Sampai saat nya tiba,
dimusnahkannya segala keindahan alam semesta ini...
untuk mata ini melihat keindahan sejati...
WajahNYA.

Karena DIA Maha Terpuji.
DIA terus ciptakan makhluk untuk memuji DiriNYA.
DIA paling senang Dipuji.

Innalhamdalillah,
Alhamdulillaahi Rabbil 'aalamiin,
hamdan syakirin,
hamdan yuwaafii ni'amahu
wa yukaafiiu maziidah.

Mata…Jendela Hati…dari hati yang indah akan selalu dilewati pandangan, penglihatan…masuk dan keluar…yang indah. Yang cepat kembali pada Allah!
Bila mendapati keburukan, maka dia cepat memohon kebaikan, ampunan dan keselamatan.
Bila mendapati kebaikan, maka dia cepat berterimakasih dan bersyukur dan memohon Keselamatan, Keberkahan dan RidhaNYA.

Begitu juga telinganya…pendengarannya! Pintu Hatinya!
Pintu hati yang tak pernah istirahat seperti hati nya…jantungnya…Kalbunya itu! Selalu mendengar walau dia tertidur! Selalu mendengarkan keindahan karena indah hatinya.

Hati yang indah…yang selalu bertaubat sehingga ia bisa bersabar dan bersyukur!
Kokoh ia!
Mapan ia!
Yakin dan Senang bersama TuhanNYA.

Maka Lisannya…karya hatinya…produk hatinya… ungkapan hatinya…adalah juga Keindahan!
Mungkin tak sekali kita temui pembicaraan atau tulisan seseorang yang "tak tahan" untuk membuka aib orang lain di ruang publik. Ada yang dengan dalih kebenaran, menasehati, protes, pamer kepintaran, mendulang "like", sampai yang bikin sensasi biar rame biar terkenal...ujung-ujungnya untuk memperoleh keuntungan sekian rupiah, sekian dolar.

Seolah tak tertahankan, padahal sudah puluhan kali dilatih "menahan yang boleh" selama sebulan penuh di bulan puasa.
Ya ini tanda begitu mudahnya kita lupa dan begitu cepatnya kita mengikuti keinginan diri sendiri, daripada keinginanNYA.
Walau kita tau Ghibah itu seperti memakan bangkai saudara sendiri.
Walau kita tau memfitnah itu lebih kejam dari membunuh. Karena keberadaannya, hidupnya, dan peluangnya untuk menjadi baik atau lebih baik pun ikut "dibunuh".

Hanya oleh "ke-iseng-an" saja!
Hanya oleh "ikut campur" saja!
Hanya oleh "me-lebih dari Tuhan-kan diri" saja!

Bagaimana tidak "iseng" alias "tidak serius"?!
Bila memang kita sungguh-sungguh/serius ingin memberi teguran atau nasihat atau protes tidak suka atau tersinggung...temuilah orang itu dan katakan padanya! Berdua saja atau ajak penengah atau saksi! Fair! Bukan dibelakangnya! Bukan malah disampaikan pada orang lain! Di ruang publik pula! Lalu bangkit ujub karena puluhan ribu orang yang "like"! Tak terbayang kah bila ternyata perbuatan itu Allah tidak suka? Mengundang MurkaNYA? Pada sekian puluh ribu pemilik jempol itu kita harus membuat klarifikasi! Membersihkan namanya yang telah kita rusak!

Bagaimana tidak ikut campur?!
Tau kah kita ada maksud apa dari Sang Pemberi Izin, Yang Maha Berkehendak menjadikan cerita hidupnya seperti itu?

Saat Allah menguji dengan kemiskinan karena padaNYA jua segala kekayaan! Kita punya apa?

Saat Allah menjatuhkan kita dalam salah dan dosa karena hanya padaNYA segala Kebenaran dan Ampunan! Kita mampu apa?

Saat Allah mematikan karena hanya DIA jua Yang Dapat Menghidupkannya kembali! Kita bisa apa?

Bagaimana tidak menjadi lebih dari Tuhan?!
Sedangkan Allah saja selalu tutupi aib kita! Kita malah membukanya!
Allah saja selalu siapkan jalan keluar, ampunan dan maaf! Kita yang belaga punya solusi tapi malah menambah rusak suasana...bikin gaduh! Lalu tak bagus pula akhirnya...ancur-ancuran Ending-nya!

Allah bisa merubah dia menjadi baik! Kita malah menutupi dan memastikan "tidak-mungkin!". 

Bukan ditutupi aibnya...malah disebar luaskan!
Enteng dan Lezat lisan ini mengumbar aib orang lain!

Memegang mandat, otoritas dari Negara atau dari Tuhan sebagai Penyelidik atau Penyelesai Masalah…Penolong…Penyelamat…PUN TIDAK!!!

Lalu banyak orang yang suka…sepakat, mengikuti, mencontoh, meneladaninya...terus dan terus sebanyak penggemar ke-tidak-baikan itu.
Ditambah dengan menyebar hasutan, fitnah dan penyamarataan pula! Maka semakin sempurnalah "dosa jariyah" nya.

Dari Muaz bin Jabal Radhiallahu'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Radhiallahu'anhu bersabda:
"Barangsiapa memalukan saudaranya yang muslim dengan sesuatu dosa yang dia telah bertaubat dengannya, Allah tidak akan mematikannya sehinggalah dia sendiri terjerumus ke dalam dosa tersebut."
(Hadits Riwayat Imam At-Turmudzi)

Saudaraku...
Marilah kita memohon kepada Allah Azza Wa Jalla...agar diberikan akhlak yang baik dan dijauhkan dari akhlak yang buruk. Aamiin

Biarlah saat ini membicarakan aib orang, membuka aib suami/istri atau saudara atau keluarga atau teman di ruang publik dianggap biasa.

Media pun yang punya kesempatan untuk beramal lebih dengan mengajak manusia ingat pada Allah, kembali pada Allah, mengenal Allah...malah menjadikan "bongkar-bongkar aib", menghina orang, memojokkan orang...mem-bully...tidak menghormati orang lain...sebagai komoditi alias barang dagangan.

Seperti berita-berita yang mengajak bukan lagi pada ghibah tapi sudah pada status siaga satu...berani memfitnah, menyebar fitnah.
(Membangunkan fitnah jelas-jelas mengundang petaka/ bala-bencana.)
Dengan judul yang dibuat sengaja memancing...mem-provokasi malah, seperti HEBOH, GEGER, FAKTA dan lain sebagainya.
Lalu semudah meludah…cuhh…maka banyak orang terlibat!
Dan seperti buang angin…dhuut…sedetik kemudian dilupakan begitu saja!
Dianggap biasa!
Dan tak sedikitpun sadar bahwa itu semua telah menjadi Dosa Jariah...Dosa yang langgeng...sebanyak siapa yang terlibat/mengikutinya! Walaupun pembuat beritanya telah lama mati!

Disaat yang sama mereka mampu mengajak dan menasehati orang banyak untuk lebih dekat, lebih memilih Allah.

Biarlah...
Biarkan saja...

Kita mulai dari diri kita, ajak keluarga kita...selamatkan orang-orang yang kita sayangi. Agar kebahagiaan kita bersama mereka langgeng sampai ke alam akhir, tidak hanya di dunia ini saja. Tidak terjebak di dunia ini saja.
Semoga sampai ke SurgaNYA...Aamiin

Dari Abu Hurairah Radhiallahu'anhu,
Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam bersabda:
"Janganlah kamu berdengki-dengkian, 
dan jangan kamu tipu-menipu, 
dan jangan benci-membenci, 
dan jangan musuh memusuhi, 
dan jangan kamu berjual beli atas jual beli setengah yang lain, 
dan jadilah kamu sekalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. 
Seorang Muslim adalah bersaudara sesama Muslim, 
tidak boleh menganiayanya, 
tidak boleh membiarkannya tertindas,
 tidak boleh mendustainya 
dan tidak boleh menghinanya.
Taqwa itu berpuncak dari sini_sambil Nabi Shalallahu'alaihiwasallam menunjukkan ke dadanya tiga kali. 
Sudah memadailah kejahatan seorang itu jika ia menghina saudaranya yang Islam. Seorang Muslim terhadap seorang Muslim yang lain adalah diharamkan 
darahnya, 
harta bendanya 
dan kehormatannya."

Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam bersabda: 
Berbahagialah orang-orang yang ikhlas. Mereka adalah pelita di dalam gelap, dan karena mereka padamlah fitnah-fitnah yang besar.
(Hadits Riwayat Baihaqi)

Semoga pelita di dalam gelap itu adalah juga saudaraku sekalian. Aamiin

---------------------------------------------------------------
With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.