Random Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, November 9, 2018

OPERASI INTELIJEN BERUJUNG HUKUMAN PANCUNG!!!

Videonya.

Setelah suksesnya Aksi Bela Tauhid 211 hari Jum'at (2/11/2018) lalu, kemudian Deklarasi Koppasandi pada hari Ahad (4/11/2018), serta pekan-pekan terakhir menjelang Reuni Akbar 212 (2/12/2018), intensitas gangguan dan intimidasi kepada IB-HRS kembali meningkat.

Pada hari Selasa (6/11/2018), operasi intelijen hitam telah dilakukan untuk menjebak IB-HRS di kediamannya di Mekkah, Arab Saudi.

Diperkirakan pada waktu Shubuh, Selasa (6/11/2018) ada orang yang mendatangi kediaman IB-HRS untuk memasang Bendera Tauhid secara diam-diam di tembok luar belakang rumah beliau, lalu saat matahari terbit pelaku memfotonya.

Kemudian setelah memfoto, mereka membuat laporan ke polisi patroli bahwa rumah IB-HRS diduga sebagai "Sarang ISIS" dengan menunjukkan foto yang mereka buat.

Dalam waktu singkat pihak keamanan Saudi dari berbagai kesatuan sebanyak 4 jeep dan sebuah sedan, sekitar jam 8 pagi, sudah mengepung kediaman IB-HRS dan mencabut Bendera Tauhid yang ditempel dengan ISOLASI DOUBLE TAPE di dinding, kemudian melipatnya dengan rapih diamankan dalam mobil patroli.

Mereka lalu memanggil warga Saudi pemilik rumah dan meminta untuk mengontak IB-HRS untuk dimintai keterangan.

IB-HRS saat itu sudah dua hari terkena flu berat dan demam tinggi usai Sholat Shubuh dan sarapan pagi bersama keluarga, lalu meminum obat dan tidur kembali karena kondisinya. Namun tak lama beristirahat beliau dibangunkan putri dan istrinya yang terkejut meihat dari jendela lantai atas rumah melihat ke luar rumah sudah banyak aparat keamanan Saudi.

IB-HRS segera bangun dalam kondisi masih demam dan langsung turun menemui mereka. Beliau pesankan kepada keluarga untuk kunci pintu rumah dengan rapat dan jangan ada yang keluar rumah apa pun alasannya.

Saat terjadi perbincangan antara IB-HRS dengan aparat keamanan Arab Saudi, saat itulah dari arah gedung sebelah kanan rumah kediaman beliau, ada orang yang mengambil foto dari jarak sekitar 40 sampai 50 meter. Ini diiketahui dari sudut pengambilan foto dan berdasarkan informasi dari orang yg menjaga rumah IB-HRS selama ini.

Anehnya, belum ada satu jam IB-HRS dibawa oleh kepolisan Saudi, salah seorang asisten pribadi IB-HRS di Mekkah mendapat kontak dari salah seorang pegawai KBRI Riyadh menanyakan tentang kondisi IB-HRS. Dan dijawab oleh asisten beliau bahwa beliau baik tanpa menceritakan apa yang sedang terjadi.

Saat itu berita kejadian tersebut belum ada yang mengekspose sama sekali, tapi sudah ada kontak dari KBRI di Riyadh. Kebetulankah?

Baru beberapa jam kemudian foto diviralkan oleh pelaku di group-group WA dengan disertai narasi bahwa "HRS memasang Bendera iS iS" dan berbagai informasi menyesatkan lainnya.

Sebetulnya Kamera CCTV ada dan telah dipasang di kediaman IB-HRS untuk mengawasi keadaan di sekitar rumah beliau, tetapi Kamera CCTV tersebut telah dicuri orang beberapa saat sebelum kejadian.

Dan hari ini akhirnya terjawab tujuan pencurian kamera CCTV tersebut, yaitu supaya tidak diketahui siapa yg memasang bendera di dinding kediaman HRS, yg tidak biasanya yakni ditempel didinding bukan dikibarkan.

Apalagi informasi bahwa pihak Intelijen (BIN) telah menyewa rumah di sekitar kediaman IB-HRS untuk memantau aktivitas beliau selama 1x24 jam telah lama diketahui.

Kuat dugaan penjebakan dan intimidasi ini bertujuan untuk menghalangi Reuni Akbar 212 bulan Desember nanti.

Pagi, Rabu 7 November 2018, IB-HRS berama kafilnya dengan didampingi petugas resmi KBRI Jeddah membuat laporan resmi berkaitan fitnah tersebut. Usai laporan siang hari itu juga pihak Kepolisian Saudi langsung menurunkan resersenya ke lokasi untuk olah TKP. Sudut-sudut pengambilan foto yang disebar cebong pun diukur dengan seksama hingga mendapatkan kordinat yg akurat tempat pengambilan foto-foto tersebut.
Gedung yg di duga sebagai tempat pengambilan foto jarak jauh tersebut pun digeledah. Dan telah terindikasi siapa siapa yg terlibat!

IB-HRS selain melaporkan dengan UU Pencemaran Nama Baik, juga dengan UU ITE Saudi dimana pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara dan Denda Dua Juta Real (8 Milyar Rupiah), juga melaporkan dengan UU Spionase dimana pelaku terancam dengan Hukuman Pancung!

Mari do'akan selalu Keselamatan untuk IB-HRS, do'akan juga agar pelaku tertangkap dan menjelang di Pancungnya dia "bernyanyi" siapa dalang yg menyuruhnya! Dan bila nama dalang itu telah diumumkan maka cepatlah upaya pemulihan Keadilan di Negri Tercinta ini...karena Sengkuni dan Dorna yg bermain dibalik semua kejadian yg menyudutkan islam di dua tahun belakangan ini telah diketahui! Tinggal Keadilan Tegak atau tidak? Berani menghukum mati biang kerok itu atau tidak! Atau malah impoten seperti kepadaSang Penisa dan Sang Pemaki...si Ahotay...yg terlahir dengan Kewarganegaraan Asing itu...hingga mengundang Aksi People Power yg Super Besar melebihi Aksi Super Damai 212?

Wallahu a'lamubish showab!

Hasbunallahuwani'malWakiil ni'malMawlaawaNi'manNashiir
WalaahawlawalaaQuwwataillabillaahil'aliyyil'adziim

AllahummaSholli'ala Sayyidina Muhammad wa'ala aalihi washohbihi waSallim

Jakarta, 40 Oktober 2018
-Kaan Kahfi-

#2019GantiPresiden
#2019PrabowoSandi

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.