Random Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, July 22, 2011

TUMBUH KEMBANG

Salam

Saudaraku, begitu sering kita dapet e-mail, sms, bbm sampai ajakan seperti ini: 

Ikutilah bisnis ini , anda akan langsung Kaya Raya, seperti yang dialami Si Anu dan Si Anu!

Rekening anda langsung bertambah saldonya tanpa anda beranjak dari tempat tidur anda!

atau yang agak terselubung: seperti jual obat ini itu, alat ini itu, sampai jual agama, yang kalau dibaca sampai habis, tetep aja tujuannya biar cepet "Kaya"!

atau agak-agak terselubung: E-mail anda beruntung mandapatkan hadiah dari undian anu, mendapatkan dana hibah dari perusahaan anu atau anak raja anu, memenangkan undian untuk mewarisi tabungan seorang hartawan yang tidak punya ahli waris.

atau malah yang lebih terselubung lagi: Saya seorang anak pejabat di negri ini, di negri itu, pewaris uang  sekian juta dollar dari rekening ayah saya yang mati terbunuh, mencari orang baik hati di dunia ini yang mau dipinjam rekeningnya untuk menjadi "tempat mendarat" uang tersebut, dengan kesediaan "share" 30% untuk pemilik rekening yang dipinjam. Yah emang sih nanti pasti ada biaya ini-itu, (baca: pajak uang jutaan dollar tadi), aneh kan tuh?! Tapi ga aneh buat yang penasaran..."Jangan-Jangan betulan nih?!"..."Siapa tau Rejeki gue nih".  (Memang sasaran doi orang-orang dengan mental begini.)

atau yang lebih ga tau malu: Tolongin mamah, tolongin bapak bla bla bla....

MAU CEPAT DAPAT, MAU CEPAT KAYA, MAU CEPAT UNTUNG…ITU SAJA SUDAH SALAH!
APALAGI MAU CEPAT-CEPAT ITU DITAMBAH TANPA BEKERJA!
TANPA MELAKUKAN SESUATU!
BUKAN SALAH LAGI!
TAPI GILA!

Kenapa sih mau cepet-cepet?
Kenapa sih terburu-buru melulu?
Kenapa bisa begitu?

Bisa jadi karena menganut faham "Dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya!" Kalau memang karena Prinsip ini, percayalah sahabat bahwa segala sesuatu ada harganya, dan tak bisa di kecilkan, apalagi di kecil-kecil kan! (Prinsip ini di "blow-up" ke orang banyak dengan tujuan agar tidak banyak orang yang berhasil. Pencetus prinsip ini "ga mau ada saingan" !!! Karena si pencetus sadar betul pada prinsip aslinya "SEMAKIN BESAR YANG KAU TANAM, SEMAKIN BESAR YANG KAU DAPAT")
Bisa jadi terkena penyakit MALAS!!! Penyakit paling berbahaya dan paling mematikan di muka bumi ini! "Males benerin jalan...ntar ahh kalau udah ada yang mati! Males berbuat baik...ntar ahh kalau udah tua! Males pikirin rakyatnya...ntar aja kalau ada hujan petir atau hujan batu!"

Bisa jadi karena korban kemalasan orang tuanya. Orang tua yang...
  • Malas mengajarkan kebaikan dengan memberi teladan langsung (bukan ceramah atau dititip ke baby sitter yah!);
  • Malas memberi makanan yang baik & benar(air susunya ada, tapi karena takut peyot akhirnya si anak di kasih susu sapi yang di kalengin. Yang akhirnya si anak tumbuh dan besar bagai sapi: melengos, ga tau malu, kumpul kebo, emoh emoh blagak bego;
  • Malas menemani pertumbuhan anak-anaknya. Hanya menemani anak-anaknya sebatas melepas kewajiban: saat antar-jemput, ulang tahun, bagi rapot dan lebaran..
  • dan banyak contoh lain lagi yang saudaraku sekalian juga bisa ungkapkan. Yang sesungguhnya semua itu sedang menciptakan MONSTER baru!

Atau bisa jadi karena kebanyakan makan mi instan. Sehingga naluri instan tumbuh di dalam jiwanya dan meracuni akal sehatnya! "Padahal kalau           diperhatiin, mi instan-pun ga bener-bener instan, harus dibuka dulu, dituang air panas dulu, ditempatin dulu, dlsb.."

Saudaraku...

"Seperti pohon yang tumbuh dari tunas, meninggi, membesar, rimbun dan rindang menjadi teduhan tanaman sekitarnya, lalu berbunga dan berbuah, manis dan dinantikan."


Tumbuh adalah proses kehidupan, hukum alam yang tak mungkin diabaikan apalagi ditentang. Ini berlaku pada semua tatanan kehidupan kita baik sebagai pribadi atau sebagai kelompok. Dan ini bukan teori! Ini kenyataan! Yang selain harus disadari (emang ada) juga harus dihayati (dihidupkan / dipake). Setelah itu baru kita bisa menyadari tak ada yang serta merta....ting begitu saja...tiba tiba nongol...miracle atau keajaiban atau apalah...semua ada prosesnya! Justru proses tumbuh itulah keajaiban!

Tumbuh sesuai jenisnya, kapasitasnya, dengan waktunya masing-masing...

Dengan aturan:

Waktu
Semakin lama proses tumbuhnya, semakin kuat si-tumbuh itu! Lama disini bukan berdasakan waktu tetapi berdasarkan kontinyuitasnya / terus-menerus-nya.

Kontinyu
Semakin terus-menerus tumbuhnya, semakin mantap si-tumbuh itu. Terus-menerus disini bukan "maju gondrong" atau "gila babi" atau asal ngotot aja! Tapi terus-menerus yang fokus / terpusat / mengarah pada suatu tujuan yang jelas dan tetap.

Sungguh-sungguh
Dengan kemampuan terbaik, untuk hasil terbaik tanpa rasa sombong: Telah melakukan yang terbaik!

Enjoy
Menikmati setiap proses diatas. Tanpa "ngedumel", tanpa "alahh begitu aja!", tanpa "ntar kalau!"

Tegar
Seperti apapun rintangan yang menghalangi tidak lantas membuat "cepat menyerah" "cepat menilai" apalagi sampai "stress" atau "berkeluh-kesah". Karna dengan kesadaran penuh mengerti bahwa ada yang Maha menentukan! Yang KetentuanNya Mutlak SekehendakNya, tak bisa di-usik atau di-ubah!


Cerita 250.000.000, Rupiah:

Seorang teman mendapatkan uang dari orang tuanya sebesar 250.000.000,- Rupiah. Lalu dia membuka toko ponsel, yang padahal  pengetahuannya minim di bidang itu. Dengan pengetahuan ekonominya dia "rancang" keuntungan yang ingin dicapai. Dia tidak pernah berdagang dan bukan dari keluarga pedagang. Seluk-beluk pasar hanya dia dapat dari buku-buku tentang perdagangan masa lalu, bukan masa sekarang atau akan datang..."ya iyalah! Emangnya Kitab Suci! Yang bisa ceritain masa depan!!!"...Karena hanya berharap untung, akhirnya perdagangan berlangsung lesu, tak bergairah. Belum lagi ditambah dengan kebiasaannya yang konsumtif, suka jajan, tak bisa prihatin. Akhirnya setelah berselang tiga bulan toko ponselnya berganti toko Aqua, sebulan selanjutnya berganti toko baju sisa export, sebulan selanjutnya TUTUP.

....di lain cerita...

Seorang teman memiliki tabungan sebesar 250.000.000,- Rupiah, hasil dagangnya selama belasan tahun, lalu dia bercita-cita membuat perumahan kecil, sekitar sepuluh rumah. Cara memasarkan dan membaca pasar telah dikuasainya, telah "mengurat-daging"  hasil dari berdagang belasan tahun. RASA nya "udah maen", "ga cuma teori" . Belum lagi orang tuanya memang pengusaha kontrakan, sampai-sampai baru tahap pembangunan pondasi...perumahan kecil itu sudah SOLD OUT, sudah ada calon pembeli-serius-nya. Ternyata baru selesai lima rumah, teman tersebut, kehabisan modal. Tapi dia tidak menyerah! Berbekal surat tanah, proyek dan daftar calon pembeli akhirnya dia mendapatkan pinjaman ringan tanpa bunga dari seorang temanku yang lainnya. Akhirnya Perumahan itu jadi. Karena keberhasilan itu dia bersyukur dan ber-zakat rutin. Sekarang dia sedang membangun perumahan yang lebih besar lagi.

CEPAT DATANG CEPAT PERGI!
CEPAT DAPAT CEPAT HABIS!
MENJADI SEPERTI JAGUNG ATAU BERINGIN?
MENJADI SEPERTI RUMPUT ATAU MAWAR?

KEBERHASILAN ADALAH KEMAMPUAN MELEWATI SETIAP TAHAP UJIAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
KARENA KITA SEBAGAI MANUSIA HANYA DIMINTA BERPROSES DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
SEMENTARA HASIL DARI PROSES SUNGGUH-SUNGGUH MILIK PENCIPTA MANUSIA
MAKA BERPROSESLAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

MANUSIA HARUS BELAJAR DAN TELAH DIBUAT BISA UNTUK BELAJAR
PENCIPTA MANUSIA TIDAK PERLU BELAJAR KARENA SEMUA ADALAH CIPTAANNYA
MAKA BILA MANUSIA TIDAK MAU BELAJAR
SECARA TAK SADAR DIA TENGAH BERPERAN SEBAGAI TUHAN
DIA TENGAH MENDUAKAN TUHAN DENGAN DIRINYA

TAK ADA YANG SERTA MERTA
KARENA YANG BISA BEGITU HANYA PENCIPTA ALAM BESERTA ISINYA INI

TAK ADA YANG GRATIS
KARENA SEMUA ADA HARGANYA

TAK ADA YANG SIA SIA BILA KITA MAU DAN SELAU BELAJAR DARI KEGAGALAN
MENJADI SIA-SIA BILA KITA TAK MAU MENGAMBIL PELAJARAN DARI KEGAGALAN

MANUSIA BELAJAR BERJALAN DENGAN TERJATUH-JATUH, UNTUK KEMUDIAN BISA BERJALAN TEGAK, DENGAN GAYANYA, BAHKAN BERLARI!
--------------------------------------

With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.


Thursday, July 7, 2011

Usia Dewa


Biarkanlah dunia ini penuh dengan tipudaya dan kerusakan! 
Biarkanlah hal-hal baik dijadikan alasan untuk bertengkar dan bertikai! 
Biarkanlah kepalsuan dan kesia-siaan menjadi pujaan! 
Biarkanlah kasih sayang dan perhatian diperjualbelikan! 
Biarkanlah uang menjadi lebih berharga dari persahabatan! 
Biarkanlah menyakiti lebih didahulukan daripada mencari solusi!

Tapi jangan biarkan hati yang rapuh ini menjadi bagian dari itu semua, sehingga menjadikan jasad yang terbatas umur ini begitu mudah untuk membenci dan menyakiti, dan menutup diri untuk berbagi, walau hanya dengan sepatah kata atau secuil tulisan atau sebait nada.



Bisa jadi kita sakit hati dengan sahabat kita, pasangan kita atau saudara kita, atau siapa sajalah. Lalu kita memendam kesal, lalu marah, lalu mengambil keputusan dalam keadaan marah! Lalu kita bertikai! Lalu kita saling menyakiti! Sehingga sempurnalah kerusakan yang kita buat.
Tapi pasti,
sekali lagi pasti
s u a t u   s a a t  kita akan m e n y e s a l...
"Duhh..seandainya gw ga ngomong gitu waktu itu!"
"Duhh..seandainya gw ga begitu!"
"Duhh.."
"uhh.."

Tidak bisa dipungkiri, karena hati yang kita miliki dasarnya bersih, fitrahnya suci. Pasti mencari, terus mencari, kehilangan dan selalu rindu pada kesucian.

Seperti kata Pujangga Besar Indonesia, Mashabi: "Demi kesucian Jiwa, yang hauskan ketentraman hentikanlah bujukmu."

"Wahai marah....reduplah!"
"Wahai benci....redalah!"
"Wahai jiwa....tenanglah!"

Yahh..kita sedang diajak dan diajar untuk dewasa
dewasa yang sesungguhnya,
dewasa yang utuh...
d e w a s  a
dewa usia
usia dewa

Memang..
Kedewasaan akan membuat seseorang kuat batinnya, sehingga dia tidak mudah terpancing emosinya, tidak mudah tertawa dan tidak mudah menangis. Begitu tegar bagaikan gunung, begitu berwibawa bagaikan samudra, dan begitu tenang dan menyilaukan bagaikan matahari. Itu alasan mengapa orang besar, pemilik kedewasaan yang sejati, seperti magnet bagi orang banyak!

Memang..
Kedewasaan tidak mengenal usia, jenis kelamin, pangkat, kedudukan, kepintaran, kebaikan, jabatan atau strata apa saja!!!!

dan sayangnya
memang..
tak semua orang bisa menjadi dewasa..
Karena kedewasaan memiliki derajat yang tinggi, dan sesuatu yang tinggi itu sukar dicapai,
yang menjadikannya mahal, menjadikannya  terbatas.

"YAAAAHHHH.....TERUS GIMANA DONG???"

"Nah itu !! Gimana melulu sih !! Survey membuktikan kata "Gimana dong???" lebih sering diucapkan oleh mereka yang LABIL daripada mereka yang STABIL mentalnya.

Kalau sudah punya tujuan, jalani saja!
Berjalan di jalan yang lurus,  bukanlah bertanya dijalan yang lurus, apalagi diam di jalan yang lurus, dan bukan pula ragu dijalan lurus.

Jalani saja!
Tenangkan saja!
Biarkan saja!

Semoga selamat sampai tujuan.

Selamat Berjuang Sahabat.
--------------------------------------

With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.