Random Posts

Thursday, September 13, 2012

Kisah Cengkeh


Seorang petani cengkeh, rela bersusah payah memungut satu-satu, seperti ayam, ratusan cengkeh keringnya yang tumpah ke jalan karena tertiup angin.

Sebab apa?

Karena harga cengkeh sedang tinggi.

Cengkeh berharga.

Akan begitu pula dengan Iman, atau keyakinan, atau "faith".

Dengan menghinakan diri dipungut iman itu satu-satu dari tempat tersebarnya.

Susah Payah & Tiada Henti.

Karena baginya iman itu sangat berharga.

Seseorang dengan:
Kepintaran bak Sarjana S7,
Kecantikan bak Ratu Sejagat,
Kehebatan bak Panglima Angkatan Perang Negara Adikuasa,
Kepiawaian bak Orator Pengusung Revolusi,
Kesucian laksana bayi....pun, tak akan...
dan tak akan membuat seseorang itu menjadi Tuhan.
Mereka tetaplah hamba!
Kita semua hanyalah hamba.
Yang LEMAH & HINA!

Hina! Karena Pujian hanya untuk Allâh!

Lalu lucu...
Si-Hina ini mau tau tentang Ke-Agung-an Tuhan!
Mau menyimpulkan standar Penciptaan Alam Semesta!
Mau memaksa ibadah & amal-amalnya menghantar dia ke Jannah (Surga)!
Bahkan berani menganggap dirinya sudah benar, lalu menganggap orang lain salah atau sesat!
Seolah dia tau perkara Ghaib Surga-Neraka-nya seseorang?

Yang Malaikat Pencatat Amal-pun_yang senantiasa mengikuti kita_Tidak Tau!

Ck..Ck..Ck..Benar-benar menggelikan!

Dan lalu...

seharga apa iman kita?

Cengkeh?

Roll Royce?
Kastil?
Pakaian dalam?
Hanya Allâh Yg Tau!

Jadi PD lah, teriaklah sekuat-kuatnya, katakan:

"Oh Allâh Engkau Maha Agung, aku maha hina!"

Ga mau?! Tengsin?! Dalam hati berkata: "Apaan sih?!"

Itulah Kesombongan!
Itulah Kehinaan!

Yang mungkin hanya dapat diobati dengan memungut "cengkeh".

--------------------------------------

With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.