Liat gambar ini. Apa iya? Masa ia
ada…orang lagi genting begitu sempet foto-foto, rame-rame pula! Seolah-olah
bodoh sekali orang-orang itu. Rame-rame foto kapal menjelang karam, bisa
berenang…dilaut pula semuanya, nyala semua pula hape nya…ga mati kebasahan.
Atau anti air semua hape nya? Koq bisa barengan pake hape anti air semua? Terus
bisa tenang gitu…kaya lagi berenang di kolam berenang! Tampangnya kaya orang
lagi liburan gitu lho! Belum lagi...namanya deket kapal yang sedang meluncur
tenggelam kan riak nya dahsyat. Ya ga lah!!! Ga banget!!! Ini ga nyata!
Mungkin iseng! Mungkin sindiran! Malah
mungkin lawakan!
Atau gambar ini:
"ALHAMDULILLAH...
Keluarga Moderen yang di foto ini,
super produktif, mereka ga mau menyia-nyiakan waktunya
sedikitpun...memanfaatkan waktunya sebaik mungkin. Bukan ga perduli, apalagi
males-malesan ga semangat menghadapi hidup...bukan! Tapi memang keadaan membuat
mereka ga sempet berleha-leha, apalagi males. Sementara Sholat Fardhu jalan
terus, Dhuha iya, Tahajjud iya, khatamin Al-Qur'an jadi kebiasaan
keluarga...wuih cakep banget.
Bagitulah prasangka saya kalau saya
disuruh berprasangka terhadap foto itu...Aamiin."
Atau gambar ini:
Yang kasian yang kelewat serius
nanggapin-nya! Seolah-olah semua orang begitu. Apalagi kalau udah sembarangan
ngomong “Emang gitu lah orang Endonesia!”
Udah lah pake E bukan I,
menyamaratakan pula! Lupa pula dia sendiri tuh orang Indonesia. Apalagi kalau
bilang “Orang luar negri ga begitu!” Wuiiih!!! Berapa lama diluar negri nya
mas? Negri mana mba? Dimana dan sama siapa nongkrongnya? Masa baru jalan keluar
negri ga sampe setahun, pake round trip ticket (PP) aja…dah bisa nyimpulin
begitu? Apalagi cuma tau dari katanya tipi atau cerita orang! Yah blas ga bisa
dipercaya-nya! Ketauan bodo-nya...asal bicara nya. Jadi kasian liatnya,
makannya ga ada tuh orang pinter yang mau nimpalin omongannya. Lawan bicaranya
yah sekelas dia juga...pemaki, pemarah! Itu di kolom komen bisa begitu coba!
Berantem kaya memperebutkan jatah hidup. "Kalau ga dilawan nih orang besok
gue mati!" misalnya. Ga kan?
Kenapa sampai terlibat perasaan
begitu?
Jidatnya sampe berkerut begitu!
Ngetik komen sampe kasar begitu!
Nafas memburu…kaya orang lagi
berantem!
Muka merah kaya nahan be-a-be begitu!
Kaya yang pentiiiing banget tuh
urusan!
Apaan sih?
Kenapa jadi aneh begitu sih mpok,
bang, bu, pak, mba, mas?
Biasa aja kali! Lagian ini kan cuma
silaturahmi di dunia maya. Kenapa jadi seolah-olah dunia maya itu
segala-galanya?
Kalau rame dibahas di kicauan dibilang
bener! Kalau banyak yang suka atau banyak yang komentar dianggap penting!
Ya ga lah!!!
Emang cuman itu aja apa urusan
orang-orang?! Ga lah!
Masih lebih banyak bahkan jauh lebih
banyak orang yang ga "online"! Yang ga mau mati buat hape! Ga mati
gaya kalo ga ada hape atau tablet/talenan atau netbook atau laptop!
Ini yang harus ditanya sebenernya
maksud dan tujuan yang ngeluarin berita!
Lagi mainin isu apa nih? Buat rekayasa
apa nih? Kemana arahnya? Apa goal nya…tujuannya?
Tengoklah, lihatlah,
perhatikanlah pasca kejadian di Mina kemarin, begitu banyak berita,
broadcast, pesan-pesan yang membuat suasana tambah gaduh. Yang memancing marah,
membangunkan fitnah…membuat orang-orang semakin sibuk dengan dirinya
sendiri…pendapatnya, pikirannya, statusnya dan lain sebagainya.
Yang pasti dilakukan oleh orang-orang
yang memusuhi Tuhan, menyatakan perang dengan Tuhan. Karena siapalah orangnya
yang bertuhan, yang beragama, apapun agamanya yang menaruh dipikirannya,
dihatinya, dilidahnya kebencian sesama manusia!
Apalagi karena alasan kebenaran yang
dipegangnya! Wuihh! Nyata sudah keangkuhannya! Menganggap dirinya benar!
Menganggap tau kebenaran yang ada disisi Allah! Sebenar-benarnya kebenaran
yang kita ketahui...tetap bukanlah kebenaran sejati yang ada disisi Allah!
Takkan mungkin kebenaran yang diketahui makhluk bisa mengerti kebenaran Tuhan
yang menciptakannya! Bila kebenaran manusia bisa sejajar dengan kebenaran
Tuhan...Tuhan macam apa itu? Maka tak agung lah Tuhan!
Atau karena merasa orang lain lebih
tak tau, lebih bodoh, lebih tolol dari dirinya! Hmmm! Nyata sudah
kesombongannya.
Angkuh! Sombong! Adalah jubah
kebesaran Allah Azza Wa Jalla yang ingin dikenakan oleh Iblis! Hingga jatuhlah
ia dari ketinggiannya, menyaksikan Tuhan-nya, bersama Tuhan-nya ke kerendahan
yang serendah-rendahnya menyaksikan dirinya saja dan bersama dirinya saja!
Tanpa Tuhan! Memusuhi Tuhan malah! Lalu mengajak sebanyak-banyaknya manusia
untuk memusuhi Allah! Menjadi musuh Allah! Yang dengan pongah ia teriakkan itu
kepada Allah Robbul Jalla!
Tidak saudaraku, sudah cukuplah bagi kita bahwa semua itu terjadi diluar kemauan kita. Siapa orangnya manusia yang ingin bahkan bisa membuat kejadian seperti itu?
Saudaraku, semua yang terjadi itu adalah kehendakNYA. Tinggal kita mau mengambil pelajaran atau tidak. Bukan mengambil fitnah dan lupa diri. Ya kita tau bahwa umat Baginda Rasulullah Shalallahu’alaihiwasallam yang meninggal dunia di Mekkah saat Haji atau Umrah adalah orang-orang yang mendapatkan karunia besar dari Allah, hingga banyak yang mengharapkan ingin dan bisa meninggal dunia disana. M alah mungkin mereka telah memasang niat jauh sebelum tiba di tanah suci, telah mengikhlaskan dirinya untuk siap mati disana, bila memang Allah menentukan demikian. Dan Allah lebih tau itu! Hingga tak usahlah kita berlebih-lebihan, berteriak-teriak membela mereka yang meninggal, seolah-olah memang begitulah kelakuan kita. Atau memaki-maki, marah-marah, nuduh-nuduh seolah-olah kita ada disana saat peristiwa terjadi…seolah-olah kita tau benar detail kejadian semuanya melebihi puluhan CCTV atau Malaikat-Malaikat yang selalu menemani hidup kita atau Allah? Kita pun tidak perlu tau siapa yang ikut mendorong atau ikut menginjak, lalu kaki-kaki mereka harus ditandai atau dihukum, atau siapa pencetus, siapa si-rusuh yang mendorong pertama kali! Karena Allah tau semuanya! Tak ada yang samar, tak ada yang tersembunyi dihadapanNYA! Bahkan maksud dan tujuan orang-orang yang marah-marah dan memaki-maki pasca kejadian itu semuanya…Allah Tau!
Harusnya ini menjadi teguran bagi diri-diri mereka, bagi diri kita semua, terutama diri ini untuk kembali pada Allah Subhanahuwata’ala. Kembali untuk mengingat Allah. Rabb Yang Maha Suci dari segala kekurangan dan kelemahan. Bukan mengingat diri yang pasti musnah ini, apalagi pendapat, pikiran, status dan lain sebagainya.
“Dirikanlah Shalat untuk mengingat AKU”
(Al-Qur’anul Kariim, Surah ThooHaa,
ayat 14)
“Sesungguhnya, diadakannya thawaf di Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwa dan melempar jumrah, adalah untuk mengingat Allah.”
(HR. Abu Daud)
Semoga kita semua tidak terpancing dengan berita-berita yang menghasut agar kita saling berkelahi, saling membenci sesama kita…sesama manusia, sementara kita semua akan dan pasti kembali padaNYA.
Kembalikanlah semuanya pada Allah Ta’ala…Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
Saudaraku, mari kita lebih menyibukkan diri dengan membersihkan diri kita dalam mengingat Allah yang mungkin (malah pasti) masih bercampur dengan kekotoran dan keburukan diri. Mari bertasbih padaNYA dengan MemujiNYA saja dan Memohon ampunanNYA selalu. Semoga Allah mengampuni kita semua.
JIAAAH....TUH KAN ADAAA AJAAA....
Belum sempet nerusin tulisan ini, sudah datang lawakan baru lagi
Yang satu marah-marah, baca berita yang bertebaran
serempak disisi kanan dinding fb nya...soal se-ay-ey yang ngeluarin 19.000
dokumen keterlibatan mereka "jatohin Soekarno" taon ENEM LIMA...
Yang satu ngomel-ngomel, "Ada apa sih kok pas 30
SEPTEMBER yang diangkat serempak soal NEW ORDER_eh salah_ORBA! Pasti ada udang
dibalik tudung saji nih! Ada tujuan yang mao dicapai nih!"
Yang satu menggerutu, "Tolol semua nih, masa ga ada
yang sadar lagi di mainin arus_eh salah lagi_mainstream + ing oleh dalang yang
sama! Ngaku terlibat juga buat apa? Udah 50 taun lalu! Yang sekarang lagi di
mainkan apa? 50 taun lagi lo baru pada tau! Gila aja! Itupun kalo masih idup!"
Saya ketawa aja...Hahaha..."Bro ngopi yuk."
Mencegah Bro yang marah, Bro yang ngomel, Bro yang Nggrutu "kebawa"!
Mencegah Bro yang marah, Bro yang ngomel, Bro yang Nggrutu "kebawa"!
Mereka nanya: "Lo anteng-anteng aja Bro! Ga kerasa atau apa
sih bro?"
Aku jawab: "Berasa mah berasa bro! Tapi ngapain juga lo
ladenin yang gituan! Udah tau begitu polanya...caper...cari perhatian hati! Ya
jangan diperhatiin aja-lah, wess, pusing amat! Hati lo kecuri deh...liat kan! Kenapa
nyusahin diri sendiri sih! Gue cuma pengen lo tetep happy bro...kan Allah dah
bae banget sama kita! Inget Allah aja lah...yuk! Nih sambil ngopi...biar ga
tegang begitu! Ntar waktunya harus tegang...lo pada malah kaga bisa tegang
lagi!"
"Bukan cerita baru soal NEW ORDER atau ORDE BARU atau tatanan dunia baru itu. Bukan juga milik Pak Soeharto saja orde itu...kita semua kan pernah hidup di dalamnya. Sekali saja kita permasalahkan rejeki dari Allah yang pasti baik yang sudah masuk dalam perut kita...habislah kita! Stress dan galau kan jadi teman hidup! Hingga lalai dan lupa untuk memohon ampun pada Allah GhofururRohiim! Sampai ragu bahwa Allah bisa ampuni seluas dan sebesar apapun dosa kita! Kerjanya tapi dan tapi terus! Kiblat "tapi" nya pun diri kita sendiri!
Seperti saat kita punya baju baru, lalu baju baru kita itu akan menjadi baju lama kembali setelah datang baju yang baru lagi. Dan terus begitu. Jadi pemikiran new order itu atau orde baru itu tak akan berhenti...alias akan terus bergulir. Tapi lihatlah lawakan yang terjadi...kita malah asyik (pake Y) meneriaki baju baru yang sudah lama itu dengan orde baru. Padahal saat meneriaki itu dia sedang mengenakan baju baru yang jauh lebih baru dari orde baru itu!
Kalau dikatakan kitalah yang lebih pantas disebut orde baru...dia akan marah! Lalu sibuk mencari kata pengganti! Padahal jaman ini lebih baru dari jaman kemarin! Jadi repot sendiri akhirnya! Sibuk untuk menghapal nama saja! Dengan segala penerapannya dalam interaksi sosialnya, berjamaah-nya sehari-hari!
Bukan akhirnya kebiasaan itu bisa berdampak buruk...atau membuat kita terperangkap...atau menjadi makhuk formalitas, bukan! Tapi ini adalah pola! Pola yang dibiasakan! Dan pasti bisa dirubah! Dan bagaimananpun juga, dunia ini berjalan dengan banyak pola yang tak ada satu manusia pun yang mampu mengetahui semua pola itu! Dan semua pola itu telah ditetapkan, teratur dan tunduk dalam satu pola agung milik Pemilik Alam Raya ini beserta isinya!
Intinya...kenapa jadi sibuk ngurusin yang ga ga?
Kenapa jadi makhluk masa lalu, yang kesibukannya ngorek-ngorek sampah?
Kenapa jadi makhluk yang super serakah begini, sampai-sampai takut besok tidak senang?
Bila bicara masa depan! Dibayangannya alien, pesawat luar angkasa dan segala teknologi canggih! Atau segala kerusakan alam! Atau Perang Besar! Sambil marah-marah pula...seolah-olah dia sudah pernah hidup dimasa depan!
Kenapa jadi makhluk yang lebih rendah dari bintang begini? Lebih lemah dari nyamuk!!!"
Begitu ulasan Bro Nggrutu berapi-api.
Saya jadi terharu. Saya jadi terbang. Seolah-olah terbang tinggi sekali meninggalkan mereka bertiga. Manusia saja bisa begitu perdulinya. Bagaimana Allah! Subhanallah!
Bersambung…
tapi hati-hati baca sambungannya
nanti, harus pelan-pelan, karena penuh SARA dan Pembongkaran tipu daya!
--------------------------------------
With Love
-Kaan Kahfi-
Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.
--------------------------------------
With Love
-Kaan Kahfi-
Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.