Random Posts

Tuesday, September 24, 2013

Motivasi Sukses Sepanjang Masa (2)

Tulisan kali ini adalah lanjutan dari Motivasi Sukses Sepanjang Masa yang sukses membangkitkan semangat teman-teman yang sedang "terpuruk" juga yang sedang "galau".

Sebelumnya saya juga ingin menyampaikan, kenapa tulisan Motivasi Sukses Sepanjang Masa (2) ini baru bisa rilis saat ini?
Karena penulis sempat jatuh, terpuruk, galau_bahasa sekarangnya...atau seperti lagu  Stuck in the moment-nya U2....oleh....
Fenomena "Cari Nama" yang bertebaran di saat ini. Yang mencari "Like" atau memohon "Share" di jejaring sosial, yang nge-Twit atau mengunggah video aneh-aneh, dengan tujuan "Jumlah", dengan tujuan "Banyak". Sampai-sampai tak dilihatnya lagi baik atau tidaknya, tak ditimbang-timbang lagi bagaimana dampaknya kemudian hari. Apalagi bicara ikut ambil andil mencerdaskan bangsa, atau yang lebih tinggi lagi seperti harga diri bangsa, kebanggaan bangsa...tak digubris, disepelekan, malah di hina dan disakiti!

Media TV pun yang siarannya menyebar ke seluruh pelosok tanah air, malah ambil peran penting dalam menjatuhkan nilai-nilai luhur bangsa besar ini. Malah Publik Figure - Tokoh Masyarakat di negri tercinta ini ikut mempertontonkan teladan-teladan yang merusak!

Saya lihat Status atau Broadcast semacam:
  • Kalau kamu orang baik Like ini yah.
  • Sebarkan ini bila tidak kamu akan mendapat malapetaka!
  • Atau "Senangnya abis beli mobil baru!",  atau "Kebangun malem-malem, jadi pengen Tahajud,  terimakasih Tuhan udah bangunin aku buat Tahajud."
  • Atau sengaja menaikkan jumlah pengunjung dengan sengaja mengusung isu-isu sensitif, atau hal-hal cabul, atau menghina, memaki, berkata kotor dan tidak senonoh!
Kebodohan dan Kepalsuan yang nyata! Yang bahkan dilakukan oleh Orang-Orang besar! Okelah kata-katanya bagus, tapi kenapa nuansa Cari Nama, Cari Pengikut, Bikin Kesan Baik-nya terasa kental sekali?

Saya lihat di TV:
  • Bagaimana keburukan orang diumbar, disebarluaskan. Malah diparodikan, dibuat lawakan yang membuat jutaan orang tertawa. 
  • Bagaimana satu berita menyulut kemarahan banyak orang!
  • Bagaimana satu isu membuat kebencian tersebar, mengajak orang-orang untuk membenci seseorang atau kelompok tertentu! Bahkan sampai yang paling sadis_menghacurkan karakter seseorang!
Saya lihat Tokoh Masyarakat itu:
  • Bicara kebaikan lalu mempertontonkan ke-tidak-baikan!
  • Mengiming-imingi lalu hilang begitu saja!
  • Tiba-tiba baik, padahal semua orang tau betapa arogannya dia!
  • Tiba-tiba nongol di TV sedang memberi santunan, padahal dugem kegemarannya!
  • Tiba-tiba pake kerudung lalu bicara sambil tersedu-sedu!
  • Berjanji_lalu sibuk_lalu lupa dengan janjinya!
  • Bicara Rakyat! Padahal keluarganya sendiri saja tidak bisa dijaganya! Lalu bercerai! Lalu saling menjelek-jelekkan! Dipertontonkan pula didepan rakyatnya_tanpa malu sedikitpun! Menjelekkan hal yang sudah jelek! Jelek diatas Jelek!
Saat melihat itu semua saya Muak! Saya berteriak PALSUUUUU!!!! Lalu rusaklah hari-hari saya....yang membungkam kata-kata, membuat tak enak makan dan minum.

Lalu saya coba melihat-lihat yang terjadi di belahan bumi lain, di negara-negara lain! Wow menakutkan! Ternyata sama saja! Malah lebih kreatif dan mengerikan! Ternyata memang sudah seperti inilah wajah peradaban moderen, seperti itulah dia berjalan! Berlari malah! Cepat....sangat cepat sekali!

Sampai suatu hari saya berbicara dengan orang yang penuh cinta dihatinya, yang memandang semuanya baik, semua orang baik, semuanya ini berjalan dengan baik. Berhari-hari saya asik mendengarkan dia bicara. lalu hal aneh terjadi...setelah itu saya bertemu dengan banyak orang seperti dia.

Dalam suatu perjalanan, saya hentikan kendaraan saya di tepi kali besar. Kali yang kotor, coklat keruh dan hampir menghitam, bau, dan banyak sampah. Malah tak sekali mata saya melihat benda berwarna kuning yang tengah mengambang terbawa arus air kali.
Yah...akhirnya harus saya akui! Pandangan saya ini terbatas sekali! Saya hanya mampu memandang keburukan yang ada_tanpa pernah belajar melihat keindahan dan kebaikan yang tersembunyi dibalik itu semua!
Air di kali itu,
Kali itu sendiri dengan setiap belokannya,
Tenaga Air itu,
Kepasrahan Air dan Kali itu!
OH SEMUANYA INDAH!

Memanglah indah itu mahal dan terbatas, 
kadang kita harus ke gunung atau ke pantai untuk mendapatkannya! 
Yang tak indah itu murah dan banyak, bertaburan malah, 
hingga mudah sekali kita mendapatkannya. 
Dan itu bukanlah masalah! Yang menjadi masalah adalah...
cermin hati seperti apa yang kita gunakan untuk melihat! 
Bila itu cermin keburukan_maka keburukanlah yang tergambar! 
Bila itu Kebaikan, bila itu Keindahan_maka seperti itu pulalah 
yang akan tergambar di hati kita_hati yang berkuasa di tubuh kita itu.


Sampailah kita pada Motivasi Sukses Sepanjang Masa (2).
Masih ingat cerita di Motivasi Sukses Sepanjang Masa tentang Pak Yanto, tukang lontong sayur yang mendapatkan uang Sembilan Milyar Rupiah! Atau cerita tentang penjaga toko yang dapat uang 20 Juta Rupiah! Atau cerita tentang Mang Ebi dengan 350 Juta Rupiah utangnya_yang bisa dilunasinya!

Kalau kita pakai hitung-hitungan bodoh saja, misalnya sehari bisa laku 100 piring lontong sayurnya pak Yanto. Taruh kata dari setiap piringnya pak Yanto mendapatkan keuntungan sebesar 1000 Rupiah, berarti setiap hari pak Yanto menghasilkan keuntungan 100.000 Rupiah.
Sekarang, Sembilan Milyar dibagi Seratus Ribu Rupiah:
9.000.000.000 : 100.000  =  90.000 hari, lalu kita jadikan tahun:
90.000 : 365 = 247 (pembulatan).... Gubrak...247 Tahun!!!
Beliau harus berjualan selama 247 Tahun, dengan gerobaknya itu, untuk mendapatkan uang 9 Milyar Rupiah. Itupun bila dijalaninya tiap hari tanpa henti, tanpa liburan atau sakit!
"Yah Mas! Umur kita aja ga nyampe segitu kalee!!!"
"Iya bener! Tapi bukannya begitu kebanyakannya_matematiknya orang-orang yang bekerja sekarang?"

Atau anak penjaga toko dengan gaji 5.000 Rupiah perhari itu! Dia akan membutuhkan 11 Tahun untuk mengumpulannya menjadi 20 Juta Rupiah!

"Yah Mas! Lama aja!!!"
"Iya bener! Tapi bukannya begitu kebanyakannya_matematiknya orang-orang yang bekerja sekarang?"
Cicilan-cicilannya! Tagihan-tagihannya! Perhitungan Uang harian, bonus dan lain sebagainya! Seolah-olah mereka bisa terus bekerja! Seolah-olah mereka bisa terus sehat! Seolah-olah tak akan ada "pengeluaran yang tak terduga" yang setiap hari tengah mengintainya! Seolah-olah bisa hidup terus, tak akan mati!

Dan bukan itu poin yang saya mau garis bawahi. Kita mungkin pandai me-reka-reka "Pengeluaran yang tak terduga"! Tapi sayangnya kita tak mau membiasakan diri dengan "Pemasukan yang tak terduga".
Tengoklah klaim asuransi atau jaminan-jaminan sosial yang ada. Tidak ada! Semua bicaranya pemenuhan kebutuhan dengan Pemasukan Tetap! Seolah ada jargon yang berbisik kencang: "Bila anda memiliki Pemasukan Tetap maka anda dapat dipertimbangkan untuk meminjam pada kami!"
Maka tak heran banyak yang Bangkrut! Banyak yang terlilit hutang! Banyak yang Collapse!!!
Karena berjalan dengan metoda Pemasukan Tetap untuk Pengeluaran Tak Tetap!
Sudahlah Pemasukkan Tetapnya itu di"buru"nya, bahkan diagungkannya_Tetapi "lucunya" dia sendiri tidak mampu menetapkan Pengeluarannya!

Dan camkanlah...Jangan dikira mudah menetapkan pengeluaran, menetapkan kebutuhan saja sulit! Hanya orang-orang besarlah, yang sudah terlatih kejujuran, disiplin dan ketaatannya_yang bisa mengerti apa yang dia butuhkan!

"Kalau Orang-orang...yang liat itu pengen,_liat ini pengen! Ga punya ini malu_ga punya itu malu! Dengki liat orang punya sementara dia ga punya! Yaaah jauuuh itu mah tong!!!"

"Huss!!! Jangan Begitu! Jangan Patahkan semangat orang, jangan tutup potensi orang! Setiap Orang punya kesempatan untuk memperbaiki dan mengembangkan dirinya!"
Inilah Motivasi 1: 
Kita diberi KESEMPATAN dan HARAPAN!


Sekarang bicara Pemasukan yang Tak Terduga! Siapa yang berani memilihnya?! Bahkan siapa yang berani menjaminnya?! Tak akan ada yang sanggup! Hanya Allaah ta'aalaa yang sanggup!
Bayangkanlah kalau pak Yanto harus berjualan Lontong Sayur dangan gerobaknya itu selama 247 tahun! Siapa yang tahu, Allaah menghendaki pak Yanto mendapatkan 9 Milyar! Yang kita harus lakukan hanyalah Bekerja dengan Sungguh-Sungguh! Seperti Pak Yanto, seperti anak penjaga toko itu, seperti mang Ebi.
Inilah Motivasi 2
BEKERJA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH atas dasar mengHARGAI DIRI sendiri!


Resapilah:
...Anak penjaga toko itu hanya butuh waktu satu bulan untuk mendapatkan uang 4000 kali gaji/harinya! Pak Yanto hanya diberi kesengsaraan sekian tahun untuk mendapatkan uang yang membutuhkan waktu 247 tahun berkeliling_berjualan lontong sayur!
Bayangkan bila harus diupayakannya, disimpan semuanya, tanpa di otak-atik sedikitpun. Dan itupun kalau tak terjadi perubahan nilai uang di dunia ini!

Lalu selama mereka menjalani pekerjaannya itu...apakah pernah terlintas rasa bosan? 
Atau pertanyaan dari pikiran: "Kapankah saya bisa hidup lebih baik lagi?"
Bila mereka bertanya begitu_itu adalah wajar karena kita_manusia_adalah makhluk super lemah!
Tapi yang membedakan mereka dengan Pengeluh dan Pemalas adalah...mereka tidak tenggelam, larut dalam pikiran-pikiran seperti itu. Dan pikiran-pikiran itu tidak sampai merubah rajin-nya menjadi malas, tidak merubah kesungguh-sungguhannya menjadi ke-putus-asa-an! Bahkan tidak diucapkannya untuk menjadi sebuah keluhan! Apalagi dijadikan bahan perdebatan! Apalagi menjadi jalan kesesatan bagi orang lain!

...mang Ebi yang sibuk memperbaiki dirinya, sibuk berbuat baik pada orang lain dengan bersedekah, sehingga Allaah ta'aala selesaikan urusan hutangnya.

Ternyata hubungan kerjaan kita dengan hasil yang akan kita capai bukanlah perkalian bodoh atau matematika ala manusia yang lemah_bahwa: "Kalau sehari bisa dapat income Sejuta, berarti sebulan bisa dapet 30 Juta!"
Tapi hubungannya adalah_kita kerjakan sunguh-sungguh sekecil apapun kerjaan kita itu_yang kita lakukan semata-mata karena Allaah! Maka Allaah ta'aala akan memberikan kita balasan terbaikNya!
Inilah Motivasi 3
TUGASKU HANYA MEMPERBAIKI DIRI, RIZQI-KU URUSAN TUHAN-KU!


"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." 

(Al-Qur'an, Surah Alam Nasyrah (94), ayat: 5-8)



"...dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allaah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allaah dan hari akhirat. Barang siapa yang bertakwa kepada Allaah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allaah niscaya Allaah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allaah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allaah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

(Al-Qur'an, Surah Ath-Thalaaq (65), ayat: 2 & 3)



"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allaah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allaah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kikir, sedang Allaah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan Karunia. Dan Allaah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui." 
(Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah (2), ayat: 267-268) 

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizqi bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allaah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizqi yang sebaik-baiknya.
(Al-Qur'an, Surah Saba' (34), ayat: 39)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu'anhu, dari Rasulullaah Shalallaahu'alaihi wasalam bersabda, 
"Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman: "Wahai Anak Adam bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada-Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."

"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah (2), ayat: 216)


Dan ingatlah, Rizqi Allaah itu tidak melulu uang! Dan uang bukan sesuatu yang paling berharga! Iman juga Rizqi, Hidayah_Rizki, Kesehatan, Kesempatan, Harapan, Kasih Sayang, Menyayangi Anak Yatim dan Orang miskin itupun Rizqi dari Allaah ta'aalaa..

Jadi alangkah naifnya bila kita yang tidak tahu masa depan kita, bahkan tidak tahu kapan kematian kita_berani menentukan Rizqi yang akan kita peroleh berdasarkan hari-hari yang telah kita lalui.

Ingatlah, kita hanya bisa berharap dengan kesempatan hidup yang telah diberikan pada kita, dengan bekerja sungguh-sungguh sebagai ungkapan terimakasih kita pada Allaah ta'aalaa, yang menandakan kita menghargai diri kita_memiliki harga diri! 

Orang yang mampu berterimakasih maka ia mampu menghargai dirinya sendiri! 
Dan Orang yang menghargai dirinya sendiri akan senantiasa memuji TuhanNya dan sibuk dengan perbaikan dirinya di hadapan Tuhan-nya, sehingga ia selalu bersemangat untuk terus mengembangkan potensi dirinya, ia selalu bersemangat memperbaiki dirinya. Dan ia tidak meletakkan hasil pada pekerjaannya, tidak menuntut hasil atas semua perbuatan hebatnya...karena hanya pada Allaah ta'aalaa dia berharap. Bukan pada pekerjaannya!


Bersambung ke Motivasi Sukses Sepanjang Masa (3)
--------------------------------------

With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.