akhirnya ketetapan Allah pasti terjadi, di hari selasa ini, 4 Agustus 2009,
seorang seniman besar, Mbah Surip, berakhir kisah hidupnya di alam dunia ini.
Teman-teman EO cerita....
(Oya, NB nih...Soal EO atau Event Organizer:
Banyak orang nyebut EVENT yang artinya ACARA seperti nyebut EVEN yang artinya BAHKAN. Padahal event di baca: "ivén" dengan é seperti baca: mérah, sementara even di baca: "iven" dengan e seperti baca: cerah.)
Duhh jadi ganti topik nih bang?!
Ga ga! Yowess, kita lanjut......
Teman-teman EO cerita "....padahal jadwal panggungnya benar-benar “pull”...eh...meninggal! Bener-bener ga nyangka”
Teman lain juga bercerita...”Rencana di acara kantorku senen kemaren kita mau “pake” Mbah surip..tapi ga jadi karena dia sakit...eh taunya selasa dia . . .”
Aku dan teman-teman, yang juga teman-teman semusik seperjuangan..seperti flashback...bercerita mengenang beliau.
Seorang anak dari kawanku yang juga ikut mendengarkan kami bercerita, bertanya “Mbah Surip...yang nyanyi lagu Tak Gendong kan?”
Memang di dunia industri hiburan..Mbah Surip..baru dikenal..baru di blow up...dengan Tak Gendong-nya.
Bagi yang sering nongkrong di bulungan atau menghadiri acara ulang tahun KPJ Bulungan..jangan di tanya! Siapa lagi yang bisa bikin ramai suasana tanpa perlu repot-repot...baru nongol aja...GRRRR!!! dia HAA HAA HAA...GRRRR!!! Ya MC, ya nyanyi, ya usil...sampai-sampai sudah lebih dari sepuluh tahun ini salam ai lop yu pull sering di pakai fans-fansnya...termasuk kami.
Setelah teman-temanku lalu giliranku bercerita...
well...dari 1998 sampai 2002 ketika aku sering nongkrong di KPJ Bulungan..yah beliau lah yang paling low profil..memang nyentrik dengan kimbalnya..berwibawa dengan karya-karyanya...(dulu Bangun Tidur, paling top)...ramah dengan senyumnya..tapi santaiii betul...tidak sedikitpun terlihat sombong...dan mau berbaur.
Masih segar di ingatan pada acara Ultah KPJ 2 May 2000..band ku saat itu di bagi juara pertama oleh mas Anto, mas Athur Kaunang dan mas Sawung Jabo..acara festival siang hari...kami diminta "main" lagi pada malam harinya..waw great..saat itu kami merasa senang sekali...biasanya kalau mau manggung di acara Ultah KPJ kami ngemis-ngemis..kali ini “diminta”.
Malam itu MC nya....yah siapa lagi...Mbah Surip. Kami membawakan dua buah lagu...sambil jingkrak-jingkrak aku lihat Mbah juga ikut jingkrak-jingkrak disisi panggung. Reff-tekan di lagu kedua adalah kata-kata “nah loh - nah loh”, setelah lagu usai..tepuk tangan bergema..aku segera undur mic...eh di halang-halang Mbah...seperti anak kecil main halang-halangan...beliau sambil berteriak-teriak “nah loh - nah loh..mau kemana loh” jadi kejar-kejaran di panggung..ketangkep juga akhirnya..aku mau turun Mbah malah narik ketengah panggung lagi...jadi panik aku saat itu..."aku kan ga se-gila dia"...sementara Mbah Surip itu rajanya spontan di panggung. Dia tau kali aku panik..lalu dia bilang “Tenang... ini aku atas nama KPJ mau kasih oleh-oleh” lalu dia mengambil sesuatu dari balik bajunya..memberikannya padaku sambil bilang “Ini batuuuu....HAAHAAHAA...tapi bukan batu sembarangan”. Ternyata batu itu batu marmer yang dipotong pipih..sebesar dua kali telapak tangan...dipoles licin..berwarna coklat...beralas kayu (untuk kaki saat di pajang). Ya ampuuun...aku kira tadi batu hias yang memang banyak di taman KPJ..dia pungut..baru iseng dikasih ke aku. Maafin yah Mbah atas “kirain”- aku saat itu..abis spontan banget sih Mbah.
Dan yang paling berkesan adalah tulisan di batu itu:
Kebenaran bisa disalahkan
tetapi
tidak bisa dikalahkan
well...sekarang dia telah pergi....pergi menggendong kesombongan kami semua, menggendong keangkuhan kami semua...dengan kebersahajaan yang selalu kau tampilkan.
Selamat jalan Mbah...
semoga Allah menyambutmu dengan taman dan istana yang indah karena kau telah membuat hari-hari kita yang lalu..saat kita bertemu...indah.
--------------------------------------
With Love
-Kaan Kahfi-
Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.
