Random Posts

Saturday, September 19, 2009

Sir Erwhe

Marilah kita kikis rasa saling membenci antara kita. Sungguh menilai dan menyalahkan orang lain itu sangatlah mudah, tapi akibat dari perbuatan itu tidaklah mudah untuk diselesaikan, untuk dihapus bahkan untuk dilupakan begitu saja. 

Begitu mudah mulut ini mengatakan seseorang kafir, sesat, dan kata-kata "api" lainnya.
Bukankah kita semata-mata hanya manusia, yang bisa jadi:

  • sekelompok memiliki iptek lebih modern dari yang lainnya... 
  • sekelompok memiliki iptek lebih kuno dari yang lainnya...
  • sekelompok memiliki peradaban sebagai bangsa lebih modern dari yang lainnya... 
  • sekelompok memiliki peradaban sebagai bangsa lebih kuno dari yang lainnya... 
  • sekelompok memiliki agama lebih modern dari yang lainnya... 
  • sekelompok memiliki agama lebih kuno dari yang lainnya... 
tetapi tetap saja kita yang namanya manusia..lebih kuno dari semua itu..
"Dari dulu prototype-nya begitu-begitu aja?!"
"Dari dulu jumlah lubang dan arahnya kesitu, segitu, begitu aja! Ga ada yang protes!"
"Dari dulu selalu makan dan selalu 'e'e! Ga ada yang bosen!"
"Dari dulu banyak yang mati! Tapi beranak terus?!"


Lalu mengapa begitu mudah kita membenci sesama kita?
"Aneh yah!"
"Iya..yah..."


Andai saja si A dan si B yang saling membenci di planet Bumi itu tiba-tiba "TING" pindah...hidup di planet bernama Palingjauhnus, yang penghuninya hanya bangsa alien, berwarna ijo, berlendir, dan bersuara "menyi-menyi-menyi".
Di planet Palingjauhnus itu si A dan si B dibuang berjauhan...terpisah jauh!
Sama seperti si A, si B heran dan jijik melihat alien...
"Hiiiiiiiii, Yakk!!! Apaan sih ini!!"
Lalu ditengah kejijiannya itu masing-masing mereka teringat, terkenang, manusia-manusia di Bumi-nya dulu.
Lalu rindu.....dan ingin pulang ke Bumi.

"Mau curhat ga ada yang ngerti!"
"Mau hidup sama alien...beda alam..semuanya up side down!"
"Mau denger Ipod...batre abis!"
"Mau fb-an...ga ada signal!"

"Mana laper! Mana haus! Baju dah kotor dan bau pula! Muka bedebu!"
Pas lagi ancur-ancuran begitu...
tau-tau...
si A dan si B bertemu...
pasti langsung pelukan..
cipika cipiki...
...karena akhirnya bertemu juga dengan manusia yang sama dengan dirinya...malah bisa jadi langsung kawin..ga peduli jenis kelamin lagi...yang penting kasih sayang! ("Halah lebay banget sih bang!"...kata cewe disampingku)

Lalu mengapa begitu mudah kita membenci sesama kita?
"Aneh yah!"
"Iya..yah..."
Okelah kalau untuk dinikmati sendiri...itupun menuntut "bahan-bahan atau data-data yang valid dan accountable...yang tentu tidak sebentar…tidak se-ceplos-an" Tapi kalau hanya berdasarkan rasa "tidak senang"..mbok yah dibuang aja..kalau mampu lho (karena itu tidak mudah).

"Tapi kalau memang benar bagaimana mas?"

"Sir Erwhe (nama samaran) punya otoritas yang legal dan accountable untuk berkata seperti itu ga?..Kalau iya..yah monggooo...

["yang waras ngalah...yang edan duluan!! (riuh penonton)"]

Makin tinggi kedudukan seseorang dalam suatu masyarakat, maka...mau tidak mau, suka tidak suka...makin tinggi Parameter-Kedewasaan-Manusia yang harus dimilikinya. 
Between number One to Ten...what number are you?
Misalnya...public figur atau tokoh masyarakat, atau ketua masyarakat...kalau sabar dan bijaknya masih diangka...ehemm (batuk)...satu. Yah kasian public atau masyarakatnya pak! Dan lebih kasian lagi figur, tokoh atau ketuanya...bisa terganggu kejiwaannya, bahkan bisa terguncang! Gampang marah, gampang stress, gampang tersinggung...dan ini penyebab kematian tertinggi lho...dari segi kesehatan yah...bukan dari segi digebukin orang."

"Yah manusia-kan tempatnya salah mas Kaan!"

Memang SALAH sudah sifat manusia, tapi dengan SALAH...minimal kita jadi tau rasanya berSALAH. Apalagi kalau mau dijadikan pelajaran, diambil hikmahnya. Bukankah Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam: bersabda bahwa Hikmah itu merupakan buruan seorang mukmin, dimanapun ia temukan, ia akan mengambilnya walaupun dari tangan orang kafir. (Kalau Mukmin yah! Nilai! Acuan! Bukan pengakuan! Karena tiada orang yang mengaku Mukmin kecuali orang itu Sombong atau Munafik!)

"Nah..ga mesti dari kesalahan Sir Erwhe sendiri kan, dari kesalahan orang lainpun bisa diambil hikmahnya. Peristiwa sesat-menyesatkan_kan bukan cerita baru!"


Dapat mengambil pelajaran itu modal besar yang sia-sia bila tidak digunakan. Ujungnya kita bisa tau bagaimana indahnya saling menjaga perasaan orang lain. Sehingga kejadian-kejadian seperti "Kumpulan emak-emak atau anak bocah yang lagi nyendok makanan lalu tiba-tiba disuruh bubar!" bisa dihindari.

NB. : Memarahi orang saat sedang makan itu perbuatan yang tidak baik! Dan...out of One to Ten!

"Lho..sudah kejadian!...ini sudah kehendak Tuhan!" kata Sir Erwhe.

"Lho (saya ikutan pake "Lho" juga)...ini jebakan logika! Darimana Sir Erwhe tau ini kehendak Tuhan?...Sekarang coba Sir Erwhe klik gambar diatas!...Sudah?...Ga ada perubahan yah?...Ya memang bukan itu tujuannya! Maksudnya...saya mau tanya...kehendak Tuhan-kah atau kehendak Sir Erwhe-kah klik-kan tadi?"


"Yah kehendak Tuhan dong!!! Kita kan manusia tidak punya daya upaya bla bla bla (panjang banget)!"

"Yo Wess...Kalau gitu Sir Erwhe mulai sekarang diem aja lah! Jangan ngapa-ngapain lah! Jangan makan atau cari makan..jangan e'e'...pokoknya jangan ngapa-ngapain!"

"Lha itu kehendak mas Kaan bukan kehendak saya!"


Nah...itu dia... 
K e h e n d a k k u
Susah amat sih bilang gitu aja!
K e h e n d a k...
...k e - h e n d a k...
Setelah hendak adalah Perbuatan!

Yang kelak akan di hitung, di ukur...di timbang...dengan seadil-adilnya oleh hakim Yang Maha Adil.

Apa Sir Erwhe ga takut sama Allah?"

Hanya orang orang berilmu-lah yang bisa benar-benar takut pada Allah. 
(Al-Qur'aanulKariim, Surah Fathir (35), ayat 28)

"Ahh saya mah orang bodo mas Kaan!"

"Sudahlah jangan merendah begitu Sir Erwhe! Dari kemampuan Sir Erwhe membuat opini 'sesat' aja kan sudah terbukti bahwa Sir orang berilmu!"

"Bener mas Kaan saya orang ga sekola! (ga pake H)"

"Ya udah...makannya belajar Sir!"

Teringat sabda Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam:
Barangsiapa yang menempuh perjalanan demi menuntut ilmu, maka Allaah membuka jalan surga untuknya. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya untuk penuntut ilmu karena rela akan dia. Semua penghuni langit dan bumi bahkan ikan di laut semuanya beristighfar (meminta ampunan dosa) untuk penuntut ilmu. Keutamaan orang alim atas orang yang ahli ibadah (abid) sama seperti keutamaan bulan purnama atas bintang bintang lainnya. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, sementara para Nabi tidak meninggalkan warisan berupa dirham atau dinar, akan tetapi meninggalkan warisan berupa ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu dari-Nya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.
"Jadi saya harus masuk SD gitu mas Kaan!"

"Yah ke-tua-an Sir..belom lagi tuh kumis..ga anak SD banget dewh Sir!"

"Jadi gimana dong mas?"

"Mangkannya Gaul dong Sir! Silaturahmi..."

Sabda Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam:
Bersilaturrahmilah kalian, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai.

"Jangan di pos doang! Gaul yang luas..internasional sekalian!
Sekarang kan dah gampang! Dunia udah sekecil monitor!"
Darisana Sir bisa tau, malah bertemu, malah belajar.."

Dan seperti yang diceritakan Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam:
...Hendaknya kalian bergaul dengan orang yang dengan melihatnya membuat kalian ingat Allaah Ta'aalaa, ucapannya bisa menambah ilmu kalian, amal perbuatannya membuat kalian cinta dan mengharap akhirat.

"Yahh...mas!? (tampang putus asa..teringat umur dan kumis..xixixi)"

"Sir...belajar mah dimana aja dan kapan aja!"

Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam bersabda:
Maukah kalian, untuk kujelaskan siapakah gerangan faqih (ulama) yang benar-benar sejati? Dialah orang yang tidak pernah membuat manusia putus asa dari rahmat Allaah Ta'aalaa, dan tidak pernah membuat mereka merasa aman dari adzab (siksa) Allaah Ta'aalaa, juga tidak pernah mengizinkan (memberi kemudahan) manusia dalam bermaksiat kepada Allaah Ta'aala dan dia lah orang yang tidak akan pernah meninggalkan Al-Quran di karenakan senang pada lainnya.

Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam juga bersabda:
Pada setiap abad senantiasa ada ulama yang adil yang mampu menghapus takwilnya orang–orang yang bathil, dan penyelewengan orang yang melampaui batas, dan pemahaman dan madzhab nya orang-orang bodoh sebagaimana pandai-besi membersihkan kotoran besi.

"OoooooH...."

"Nah mangkannya...dan ...tau ga Sir Erwhe, orang-orang yang Sir anggap sesat itu, cuma gara-gara lebaran duluan! Itu orang-orang tarekat Naqsbandyah, tarekat tertua...lebih tua dari negara USA sekalipun Sir!"

"HAHH!!!! (kaget)"

"Yah jangan kaget gitu dong Sir!...Seperti soal kehendak tadi...terserah Sir mau belajar dimana.. selama tidak menutup diri dengan ke-fanatik-an, dan yang terpenting diamalin!"


sabda Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam:
Barang siapa yang mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allaah akan mewariskan kepadanya ilmu yang ia tidak ketahui sebelumnya.

"Saya jadi tambah pinter dong mas?"

"Kalau itu yang Sir cari! Tapi jangan ditinggalin Sir!"


sabda Baginda Rasulullah Shalallahu'alayhiwasallam:
Dan orang alim yang meninggalkan ilmunya , maka ia adalah orang yang celaka, sungguh penghuni neraka akan merasa terganggu dari bau busuk yang bersumber dari ulama yang meninggalkan ilmunya.

"Dan camkan banget-banget Sir..
Tukang Rujak...teriak Rujak!
Tukang Sate....teriak Sate!
Tukang Sayur...teriak Sayur!
Lalu tukang apakah yang teriak Sesat?



kulepas jubahku dengan keharuan
seolah kami terlarang
menghentikan kereta-pun tak sempat
lalu berjalan diikuti mata benci

air mataku tumpah disaat Takbir
aih...begini nian Fitri kami

lalu berjumpa satu persatu penghuni Shaf
duhai...saudara terasa

lalu kekasih mengulur tangan Cintanya

Ohhh...Cinta...

CintaMu

CintaMu

CintaMu

--------------------------------------
With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.