Random Posts

Tuesday, October 16, 2012

Jangan nikah sama orang Stress!

Stress secara bahasa berarti Tegangan, Tekanan, Titikberat.
Ada juga yang mengartikan stress dengan frustasi, malah ada yang mengartikannya dengan gila!
Uraian dari kata tegangan atau tekanan mungkin sudah sering dibahas. Saya akan membahas dari pengertian titikberat, atau menitikberatkan, atau sederhananya memberatkan pada...
Sebelum masuk pada apa yang menjadi objek titikberat. Kita persilahkan dulu ketentuan-ketentuan berikut untuk menjelaskan eksistensinya atau keberadaannya:

Saat kita sedang lari atau sedang bersetubuh jantung kita berdetak kencang, malah lebih kencang lagi setelah orgasme. Sedang bertengkar, sedang kesal, sedang marah pun begitu. 
Tapi ada juga yang berhasil mengatur detak jantungnya melalui teknik pernafasan tertentu sehingga orang tersebut tidak mudah lelah, tidak mudah marah, malah sampai dapat berlama-lama saat bersetubuh.

Lain lagi bila kita sedang demam atau sakit, jantung itu berdetak lemah. Saat tidur pulas pun jantung berdetak pelan, tenang, begitu pula saat sedang shalat, semedhi atau sedang tenang. 
Tapi ada juga yang dalam kondisi tenang jantungnya berdetak kencang, misalnya sedang mimpi buruk saat tidur, atau kaget karena kejatuhan panci saat sedang shalat.

Saat mau berjumpa kekasih juga deg-deg-an, biasanya pertemuan pertama, nanti kalau sudah sering ketemu juga biasa aja, ga pake deg-deg-an lagi, wew.   
Saat mendengar berita yang mengejutkan misalnya berita kematian, jantung mendadak lemah membuat tubuh sontak lemas. Tapi ada juga yang sebaliknya, misalnya dapat kejutan hadiah rumah, mobil atau tabungan sekian puluh juta. 

Ada juga orang yang kagetan, baru di "HAH" langsung teriak histeris, atau bicara diluar kendali, dalam kurung latah. Ada yang sampai pingsan, malah ada yang mati mendadak!

Ada juga yang dipaksa berdetak kencang menggunakan alat pengejut jantung.

Ada juga yang detaknya diatur alat bantu pacu jantung.

Ada juga yang sedang berdetak kencang, sedang marah, tau-tau menjadi tenang detak jantungnya karena dipeluk kekasihnya. 

"Apa poin penting disini?
"Orang hidup itu jantungnya berdetak!"
"Bukan! Itu semua orang juga tau!

"Ayo apa?"
"Jantung itu mahal!"
"Yah itu juga semua orang mementingkannya!"

Poin penting yang bisa diambil disini adalah: Detak jantung sesuai perasaan yang sedang dirasakan orang itu! (1)


(2) 
Pelurusan istilah...Hati bukanlah Jantung:
Heart atau Jantung atau Qalb adalah organ tubuh sebesar -/+ kepalan tangan orang dewasa, yang terletak di rongga dada sebelah kiri, bertugas memompa darah satu tubuh atau pusat sirkulasi darah dalam satu tubuh. 
Heart / Jantung / Qalb
Hati atau Liver atau Kabid adalah organ tubuh sebesar -/+ telapak kaki orang dewasa, yang terletak di rongga perut sebelah kanan, bertugas sebagai penyaring darah.
Hati / Liver / Kabid

(3) 
Kanan itu mulia, tapi jantung dikiri?
Kanan itu diutamakan, didahulukan, dikedepankan. Itu kenapa bila kita bersalaman, makan, mengambil, menunjuk dengan tangan kanan. Saat sedang shalat, syahadat dengan telunjuk dari tangan kanan, saat qiyam dengan melipat tangan, tangan kanan diatas tangan kiri. Melangkah masuk rumah atau mesjid...mendahulukan kaki kanan. 

Di banyak negara, dibanyak kebiasaan, dibanyak adat istiadat, bila seseorang berkata "Sakit Hatiku kau buat begitu!" atau "Kau remukkan hatiku!" atau saat sedang menunjuk dirinya "Aku...", atau saat sedang melakukan salam penghormatan...tangan kanannya meraba, memegang atau menunjuk dada kirinya, di posisi jantung itu..."Bukan di puting yah, wew lagi!"

MasyaAllâh, diletakkan dia disebelah kiri agar hanya tangan kanan yang dapat leluasa merabanya. Baik oleh tangan kanannya sendiri maupun tangan kanan orang yang sedang berhadapan dengannya. Pas, tepat, nyaman, elegan dengan tangan kanan.

Duhai Qalbu...
Ya, dia disebelah kiriku,
tapi dia disebelah kananmu saat kau peluk aku.
Ya, dia disebelah kirimu,
tapi dia disebelah kananku saat kau kupeluk.

(4)
Rasulullâh Shalallâhu'alaihiwasallam bersabda, "Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qalbu!" (HR. Bukhari dan Muslim).
“Orang-orang yang beriman dan qalbu mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allâh. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allâh qalbu menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’d:28).
Quotes:
Dari empat ketentuan itu kita sekurang-kurangnya diberi sedikit tahu bahwa pusat perasaan, pusat kebaikan, pusat penghormatan pada diri kita adalah kalbu (Qalb).
  • Jadi kalau ada orang ngaku-ngaku stress sambil pegang jidat, tolong bantu betulin, bilangin: ibuu, bapaak, salah tuh pegangnya, gini lho...di dada kiri.
  • Jadi kalau ada yang bilang sakit hati sambil pegang dada kiri, bilangin: ibuu, bapaak, salah lho pegangnya, hati di perut sebelah kanan.
  • Jadi kalau stress, gelisah, khawatir, ga tenang, terus nyalahin kepala atau jidat...yah wajar banget! Karena dia menempatkan pusat ke-Tenang-an-nya di pikirannya, di otaknya! Dia menitik beratkan akalnya, seolah-olah hasil olah pikirnya (baca kepintarannya) itu yang dapat menghantarkan dia pada kebahagiaan, ketentraman yang didambakannya! Dia sekolah tinggi, dia pintari otaknya, tapi tetep aja ga tenang, stress!
  • Jadi kalau stress, gelisah, khawatir, ga tenang, terus bilang "sakit hati gw!"...yah bener banget! Karena dia menempatkan pusat ke-Tenang-an-nya di perutnya! Dia menitik beratkan perutnya, seolah-olah perut yang selalu terisi dan kenyang itu yang dapat menghantarkan dia pada kebahagiaan, ketentraman yang didambakannya! Diraihnya semua kelezatan itu, dia turuti perutnya, tapi tetep aja ga tenang, stress!
Jadi jangankan mau/akan/bisa bahagia! Pusat kebahagiaannya sendiri saja dia tak tau!
Jadi jangankan mau bahagia, tenang, damai, tentram! Bila yang selalu disebut dan selalu diingatnya bukanlah Allâh!
Dan peganglah kuat-kuat: Kitapun bisa bahagia, bisa tenang, bisa tentram bukan karena upaya kita, tapi karena SayangNya, karena RahmatNya Allâh!


Dan bila berbicara tentang RahmatNya Allâh, kita manusia yang super lemah ini, tak akan mampu mengukur RahmatNya Allâh. Jangankan hendak mengukur, untuk mengingkari RahmatNya saja kita tak akan mampu!

Cara termudah untuk bahagia adalah dengan mencintai Rasulullâh Shalallâhu'alaihiwasallam, karena beliau adalah Rahmat Bagi Semesta Alam.

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (Al Anbiyaa':107)

Kalau ga percaya yah itu urusanmu!
Kalau ga setuju, protes sana sama Allâh!
Masa iya Allâh salah! 
Allâh ga pernah salah! Kita lah yang selalu salah!
Makannya jangan nikah sama orang Stress!

Oya, ini ada formula buat tau seperti apa orang yang akan kita nikahi! Lihatlah apa yang dia stresi, kalau stresnya gara-gara uang berarti isi qalbunya uang bukan kita apalagi Allâh. Gimana kalau stress nya gara-gara jabatan, kerjaan, rumah, mobil, baju, rambut, sepatu atau nyamuk!?

Soal sedih, senang, jatuh, bangun, tertawa, menangis...

memang begitulah adanya hari-hari kita sebagai manusia. 
Soal Masalah yang selalu datang tanpa bosan...
memang begitulah proses pendewasaan kita sebagai manusia.
Tapi lantas tenggelam, larut pada masalah, memberat-beratkan masalah...stress, itulah masalah yang sesungguhnya!

Bayi untuk bisa berjalan saja harus berjatuh-jatuh dahulu, 
kenapa kita tidak!
"Stress bikinan sendiri!"
Ombak di pantai selalu menari dengan tarian yang sama sejak ribuan tahun lalu! Dan dia tidak bosan, dia tidak protes!
Semut selalu bekerjasama mencari makanannya, walaupun kian hari kian berubah lingkungannya karena ulah manusia, mereka tetap saja bekerja! Tidak protes! Apalagi Stress!

Seperti kata orang gila padaku suatu hari: "Ngapain sih setras-setres, manja amat! cengeng amat! Ayo gembiralah, ikuti aku...
Allâhumma shalli'alaa Sayyidina Muhammadin Abdika waNabiyyika waRasuulika, anNabiyyil Ummiyi, waAzwajihii, waZuryatihi, waAhlibaiti, waAshabihi, waUmmati, wasSallim tasliman katsiraa....
--------------------------------------

With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.